Jika tak ada aral melintang, putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Bendoro, akan menikah, Selasa (18/10) pagi. Dia dipersunting pria pilihannya, Kanjeng Pangeran Harya Yudanegara.
Prosesi ijab kabul dijadwalkan pukul 07.00 WIB di Masjid Panepen Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Usai ijab kabul, pengantin pria kembali ke Bangsal Kesatriyan untuk bersiap mengikuti upacara Panggih.
Selanjutnya, pengantin menuju Bangsal Kencono. Begitu juga GKR Bendoro yang datang dari Sekar Kedaton. Mereka akan bersalaman dengan para tamu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, puluhan raja Nusantara, menteri, dan utusan negara sahabat akan hadir dalam acara tersebut.
Tuesday, October 18, 2011
Partai Golkar Kecewa Dengan FadelMohammad Dikeluarkan dari Menteri
Golkar mengaku kecewa karena Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, dikeluarkan dari kabinet. Fadel dianggap berkinerja sangat baik selama ini, karena itu dia dianggap sebagai kader yang dibanggakan partai yang berwarna kuning tersebut."Kami sangat kecewa posisi Fadel Muhammad dicopot," ujar Fraksi Golkar di DPR, Roem Kono. Menurutnya, track record Fadel sama sekali tidak bermasalah, bahkan dialah kader terbaik yang harus dipertahankan. Jika Fadel digeser, jelasnya, maka kader-kader Golkar dari Sulawesi akan marah besar.
Roem menjelaskan keputusan politik yang selama ini dikeluarkan Fadel tidak ada yang menyinggung parpol koalisi lain dalam Kabinet SBY. Fadel menurutnya adalah orang setia yang selalu menjalankan pesan-pesan petinggi negara. "Dia seharusnya tetap di kabinet," imbuhnya.
Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar, Priyo Budi Santoso, menyatakan pihaknya pasrah menerima hasil keputusan reshuffle
Roem menjelaskan keputusan politik yang selama ini dikeluarkan Fadel tidak ada yang menyinggung parpol koalisi lain dalam Kabinet SBY. Fadel menurutnya adalah orang setia yang selalu menjalankan pesan-pesan petinggi negara. "Dia seharusnya tetap di kabinet," imbuhnya.
Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar, Priyo Budi Santoso, menyatakan pihaknya pasrah menerima hasil keputusan reshuffle
Dahlan Iskan, dari Keluarga Anak Miskin Jadi Menteri BUMN Republik Indonesia
Dahlan Iskan dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Menteri BUMN. Dahlan yang juga wartawan senior ini sebelumnya sudah dipercaya SBY menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
SBY pun menyanjung Dahdlan sukses membawa perbaikan di tubuh perusahaan setrum tersebut. Dan penuh keyakinan, pemilik grup Jawa Pos ini diminta menjadi pucuk BUMN.
Siapa Dahlan Iskan? Pria yang logat bicarannya renyah itu lahir di Magetan, Jawa Timur 17 Agustus 1951.
Dahlan Iskan kecil dibesarkan dilingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Meski demikian, desanya kental dengan nuansa religiusnya.
Pada buku yang ditulis Dahlan Iskan setelah sukses menjalani cangkok hati di China, ia ceriterakan kesusahan Dahlan Iskan sewaktu kecil. Ketika itu ia hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju dan satu sarung.
Dahlan memulai karirnya sebagai wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975 dengan menjadi sebuah reporter. Setahun kemudian ia bergabung dengan Majalah Tempo. Tak puas menjadi wartawan saja, tahun 1982 ia memimpin surat kabar Jawa Pos.
Berikut profile Dahlan Iskan:
Nama : Dahlan Iskan
Tempat, Tanggal Lahir: Magetan, 17 Agustus 1951 (tidak ada catatan kapan dilahirkan dan orang tuanya juga tidak ingat tanggal kelahirannya. Dan memilih tanggal 17 Agustus, karena bertepatan dengan tanggal kemerdekaan Indonesia dan supaya mudah diingat.
Pendidikan : Lulusan SMA
Karier: : 1. 1975 Reporter surat kabar di Samarinda (Kalimantan Timur)
2. 1976 wartawan majalah Tempo
3. 1982 memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang
4. 2009 sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)
5. 2009 Direktur Utama PLN
Berikut kekayaan Dahlan Iskan :
Terhitung sejak 30 Maret 2010, LHKPN KPK mencatat harta pemilik grup media Jawa Pos itu mencapai lebih dari Rp 48,8 miliar.
Harta itu terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp 8,6 miliar berupa tanah dan bangunan, harta bergerak senilai Rp 2,5 miliar, surat berharga Rp 120 miliar, giro dan setara kas lainnya senilai Rp 19,9 miliar. Jumlah tersebut dikurangi utang Dahlan sebesar Rp 102,3 miliar.
SBY pun menyanjung Dahdlan sukses membawa perbaikan di tubuh perusahaan setrum tersebut. Dan penuh keyakinan, pemilik grup Jawa Pos ini diminta menjadi pucuk BUMN.
Siapa Dahlan Iskan? Pria yang logat bicarannya renyah itu lahir di Magetan, Jawa Timur 17 Agustus 1951.
Dahlan Iskan kecil dibesarkan dilingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Meski demikian, desanya kental dengan nuansa religiusnya.
Pada buku yang ditulis Dahlan Iskan setelah sukses menjalani cangkok hati di China, ia ceriterakan kesusahan Dahlan Iskan sewaktu kecil. Ketika itu ia hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju dan satu sarung.
Dahlan memulai karirnya sebagai wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975 dengan menjadi sebuah reporter. Setahun kemudian ia bergabung dengan Majalah Tempo. Tak puas menjadi wartawan saja, tahun 1982 ia memimpin surat kabar Jawa Pos.
Berikut profile Dahlan Iskan:
Nama : Dahlan Iskan
Tempat, Tanggal Lahir: Magetan, 17 Agustus 1951 (tidak ada catatan kapan dilahirkan dan orang tuanya juga tidak ingat tanggal kelahirannya. Dan memilih tanggal 17 Agustus, karena bertepatan dengan tanggal kemerdekaan Indonesia dan supaya mudah diingat.
Pendidikan : Lulusan SMA
Karier: : 1. 1975 Reporter surat kabar di Samarinda (Kalimantan Timur)
2. 1976 wartawan majalah Tempo
3. 1982 memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang
4. 2009 sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)
5. 2009 Direktur Utama PLN
Berikut kekayaan Dahlan Iskan :
Terhitung sejak 30 Maret 2010, LHKPN KPK mencatat harta pemilik grup media Jawa Pos itu mencapai lebih dari Rp 48,8 miliar.
Harta itu terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp 8,6 miliar berupa tanah dan bangunan, harta bergerak senilai Rp 2,5 miliar, surat berharga Rp 120 miliar, giro dan setara kas lainnya senilai Rp 19,9 miliar. Jumlah tersebut dikurangi utang Dahlan sebesar Rp 102,3 miliar.
Subscribe to:
Posts (Atom)